Minggu, 19 Desember 2010

MEMAHAMI KOMPONEN EKOSISTEM SERTA PERANAN MANUSIA DALAM MENJAGA KESEIMBANGAN LINGKUNGAN DAN AMDAL

Standar kompetensi : Memahami komponen ekosistem serta peranan manusia dalam menjaga
kesetimbangan lingkungan dan AMDAL
Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi komponen ekosistem

A. PENGERTIAN EKOSISTEM

Makhluk hidup dapat dipelajari melalui enam tingkatan yang berbeda. Tingkatan tersebut adalah individu, populasi, komunitas, ekosistem, bioma dan biosfer.

1. Individu merupakan organisme tunggal. Contoh individu adalah seekor semut, seekor monyet, seekor domba, sebatang pohon jambu dan seorang manusia.

2. Populasi adalah sekelompok individu sejenis (satu spesies) yang menempati tempat tertentu. Populasi rusa, populasi padi, populasi rumput.

3. Komunitas adalah kumpulan beberapa populasi yang saling berinteraksi dan hidup pada daerah tertentu contoh komunitas hutan dan komunitas sawah.

4. Ekosistem adalah kesatuan komunitas dengan lingkungan hidupnya yang membentuk hubungan timbal balik atau saling berinteraksi.

5. Bioma adalah ekosistem daratan luas yang digolongkan berdasarkan vegetasi dominan di suatu wilayah. Seperti taiga, tundra, padang rumput atau gurun.

6. Biosfer adalah lapisan bumi yang dihuni oleh makhluk hidup, biosfer terdiri atas berbagai macam ekosistem yang ada di muka bumi.

Semua organisme yang hidup di alam tidak dapat hidup sendiri, melainkan harus selalu berinteraksi, baik dengan kelompoknya atau kelompok lainnya serta interaksi dengan alam (lingkungan). Organisme hidup dalam sebuah sistem, ditopang oleh berbagai komponen yang saling berhubungan dan saling berpengaruh. Baik secara langsung maupun tidak langsung. Di dalam lingkungan antara komponen satu dengan komponen yang lainnya memiliki ikatan yang amat kuat, sehingga apabila salah satu komponen hilang atau rusak maka akan diikuti rusak atau hilangnya komponen yang lainnya. Kehidupan semua jenis makhluk hidup saling mempengaruhi, dipengaruhi serta berinteraksi dengan alam membentuk kesatuan yang disebut ekosistem. Ekosistem juga menunjukan adanya interaksi timbal balik antarmakhluk hidup (biotik) dengan alam (abiotik). Cabang biologi yang mempelajari ekosistem adalah ekologi. Ekologi berasal dari bahasa Yunani yaitu oikos yang artinya rumah atau tempat hidup, dan logos yang berarti ilmu. Ekologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari baik interaksi antarmakhluk hidup maupun interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Definisi ekologi pertama kali dikemukakan pada tahun 1869 oleh seorang ahli zoologi berkebangsaan Jerman yang bernama Ernest Heekel.

B. KOMPONEN EKOSISTEM

Di dalam suatu ekosistem terdapat dua komponen pokok, yaitu komponen tak hidup (abiotik) dan komponen hidup ( biotik).
1. Komponen abiotik

baik hewan maupun tumbuhan berhubungan dengan faktor fisik dan factor kimia. Faktor fisik dan kimia yang penting bagi makhluk hidup, diantaranya sinar matahari, temperatur, air, gravitasi, tekanan gas dan garam mineral.

a. Sinar matahari

Semua energi yang digunakan oleh makhluk hidup pada dasarnya berasal dari energi matahari. Energi yang berasal dari sinar matahari dapat berubah wujudnya, tetapi tidak dapat dimusnahkan.
Tumbuhan hijau yang mengandung klorofil yang mampu menangkap energi dari sinar matahari untuk digunakan dalam proses fotosintesis. Pada proses fotosintesis, terbentuk karbohidrat yang berasal dari CO dan H O. Karbohidrat mengandung energi kimia. Pada proses fotosintesis terjadi perubahan energi cahaya menjadi energi kimia. Energi kimia akan dikonsumsi oleh organisme lain dan diubah menjadi energi organic berupa ATP dalam bentuk panas.

b. Temperatur (Suhu)

Pada permukaan bumi, suhu rata-rata berkisar antara 0 C hingga kurang dari 50 C. Namun umumnya berkisar antara 14 C sampai dengan 32 C yang merupakan kisaran suhu ideal bagi kebanyakan makhluk hidup. Temperatur sangat erat kaitannya dengan proses pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup sebagai hasil aktivitas metabolisme. Metabolisme merupakan reaksi yang menggunakan enzim dan kerja enzim dipengaruhi oleh temperatur.
Hewan seperti bangsa ikan (pisces), Amphibia, Reptilia dan serangga (Insecta) termasuk hewan berdarah dingin (poikilothermal). Apakah yang dimaksud dengan hewan berdarah dingin ? Aktivitas metabolisme dipengaruhi suhu. Jika suhu tinggi, aktivitas metabolisme juga tinggi. Jika suhu rendah, aktivitas metabolismenya rendah.
Beberapa jenis serangga menyimpan telur atau atau menempatkan pupa di bawah tanah dengan diikuti aktivitas metabolisme yang rendah untuk menghindari suhu yang sangat rendah di musim dingin. Ada juga serangga yang mampu merayap pada permukaan es. Keadaan tersebut mungkin dilakukan karena tubuhnya dipenuhi larutan untuk menghindari pembekuan.
Reptilia dan Amphibia harus tidur di bawah tanah untuk menghindari pembekuan. Selain itu ikan laut akan bermigrasi apabila suhu air menjadi dingin.
Burung (Aves) dan Mammalia yang merupakan hewan berdarah panas (homoiothermal) memiliki pengatur suhu tubuh. Hewan insektivora seperti kelelawar pada musim dingin akan mengadakan hibernasi. Hibernasi adalah tidur panjang pada musim dingin dengan cara menurunkan temperature tubuh, melambatkan respirasi, metabolisme rendah dan sebagai sumber energi menggunakan makanan cadangan berupa lemak. Beberapa jenis burung dan Mammalia melakukan migrasi untuk menghindari suhu rendah di musim dingin.

c. Air

Air sangat mutlak diperlukan makhluk hidup. Air merupakan penyusun protoplasma. Adanya pertukaran air antara perairan, darat dan udara mempengruhi kehidupan makhluk hidup
Kandungan air menentukan suhu. Untuk meningkatkan suhu 1 gram air sebesar 1 C, dibutuhkan energi sebesar 1 kalori. Volume air pada suhu 4 C memiliki vulome yang terbesar dan mampu memecahkan batuan. Hal ini berkaitan dengan pembentukan tanah
Semua hewan yang hidup di tanah sangat dipengaruhi oleh kelembaban. Cacing tanah akan bergerak ke permukaan jika kelembaban tanahnya tinggi dan berada di dalam tanah jika kelembaban tanah rendah.

d. Tekanan gas ( Udara)

Tekanan udara pada suatu tempat bergantung dari ketinggiannya dari permukaan laut. Konsentrasi oksigen (O ) semakin rendah sejalan dengan meningkatnya ketinggian dari permukaan laut. Orang yang hidup di pegunungan tinggi memiliki paru-paru yang lebih besar dan jumlah eritrosit yang lebih banyak dari orang yang hidup di dataran rendah. Hal ini sebagai usaha tubuh untuk mendapatkan oksigen yang memadai bagi tubuh pada kondisi O yang relatif rendah.
Burung akan lebih mudah terbang pada tekanan udara yang tinggi. Angin merupakan perpindahan udara dari daerah yang bertekanan tinggi ke daerah yang bertekanan rendah. Angin memudahkan migrasi serangga dan burung.
Pada siang hari, plankton dan beberapa jenis ikan berenang sampai kedalaman 400 m. Namun, pada malam hari, plankton dan ikan itu naik mendekati permukaan. Hal ini dilakukan karena pada malam hari tekanan air menjadi empat puluh kali lebih besar daripada siang hari.
Ketika berada dalam air, kulit manusia dapat digunakan untuk mengambil udara. Udara ini diperlukan untuk menyuplai oksigen atau untuk meningkatkan udara dalam paru-paru.

e. Garam mineral

Garam mineral memegang peranan penting dalam memelihara kondisi tubuh. Baik bagi hewan maupun tumbuhan. Manusia dan hewan akan mengalami gangguan tulang jika kekurangan Ca (kalsium) dan akan mengalami anemia jika kekurangan Fe(unsur besi)
Tumbuhan yang mengalami kekurangan Ca akan mengalami penghambatan pembelahan sel, sedangkan kekurangan Fe dan Mg akan menimbulkan klorosis. Mineral digunakan sebagai gugus aktif enzim dan penyususn bahan organik. Nitrogen yang diambil dari lingkungan merupakan penyusun asam amino atau protein.
Hewan air tawar tidak dapat hidup di air laut karena perbedaankadar garam air (salinitas). Perbedaan kadar garam dapat membatasi penyebaran makhlik hidup. Organisme baik tumbuhan maupun hewan yang hidup pada tempat yang kadar garamnya tinggi, memiliki sistem pengaturan tertentu. Contohnya, ikan laut akan banyak minum dan membuang sedikit urine. Ini dilakukan untuk memelihara tekanan osmosis sel tubuhnya.

f. Derajat keasaman (pH)

Derajat keasaman media tubuh bakteri sangat menentukan kelangsungan hidupnya. Sebagai contoh, bakteri nitrifikasi akan berhenti beraktivitas jika pH tanah lebih rendah dari 4,5.
Tumbuhan yang biasa hidup di tanah netral tidak dapat tumbuh di tanah yang asam. Pada pH asam, unsure-unsur yang umumnya tersedia adalah Zn dan Cu. Kedua unsur tersebut dapat meracuni tubuh tanaman. Adapun unsure P, Mg, Fe dan Mo yang sangat dibutuhkan oleh tanaman tidak tersedia.

g. Gravitasi

Gravitasi adalah gaya tarik bumi. Gravitasi mempengaruhi gerak pada tumbuhan, misalnya gerak akar ke pusat bumi (geotropisme positif) dan gerak batang menjauhi pusat bumi (geotropisme negatif).

2. Komponen biotik

Komponen biotik meliputi faktor hidup ( berupa organisme) yang terdapat di lingkungan sebagai makhluk tunggal (disebut individu) yang dibuthkan oleh makhluk hidup lainnya. Berdasarkan kedudukannya komponen biotik dibedakan menjadi :

a. Produsen

Makhluk hidup yang berperan sebagai produsen adalah kelompok makhluk hidup yang mampu melaksanakan proses fotosintesa, yakni tumbuhan yang memiliki klorofil atau kromofil lainnya. Dari fotosintesa yang dilakukan tumbuhan dihasilkan bahan-bahan organik yang dibutuhkan makhluk hidup lainnya, sehigga makhluk hidup yang mengkonsumsinya dapat melakukan aktivitas hidup dengan baik. Kemampuan tumbuhan menghasilkan bahan-bahan organic menegaskan bahwa tumbuhan adalah berkedudukan sebagai produsen.

b. Konsumen

Organisme yang tidak memiliki klorofil (hewan dan manusia) tidak dapat menyediakan bahan organic yang dibutuhkannya, sehingga kebutuhan akan bahan organik hanya dapat diperoleh dengan mengkonsumsi produsen.

Berdasarkan tingkatannya, konsumen dapat dibedakan menjadi 4, yaitu :
1) Herbivora, yaitu organisme yang mendapatkan kebutuhan energinya dengan memakan tumbuhan (pemakan daun-daunan, buah-buahan, biji-bijian, umbi-umbian) sebagai konsumen tingkat I. Misalnya, ulat, kambing,

2) Karnivora, yaitu organisme yang mendapatkan kebutuhan energinya dengan memakan herbivora (hewan yang makanannya berupa hewan lain) sebagai konsumen tingkat II. Misalnya, kucing, anjing.

3) Omnivora, yaitu organisme yang mendapatkan energi dengan mengkonsumsi produsen secara langsung atau dengan memangsa herbivora atau karnivora (pemakan segala). Misalnya, ayam, itik, babi, manusia.

4) Saprovora, yaitu makhluk hidup golongan jasad renik yang mendapatkan energinya dengan jalan menguraikan sisa makhluk hidup.

c. Pengurai

Pengurai adalah kelompok mikroorganisme yang berperan menguraikan sisa tubuh makhluk hidup yang mati. Beberapa mikroorganisme yang termasik sebagai pengurai antara lain jamur dan bakteri. Jamur dan bakteri hidup bergantung kepada bahan-bahan organik yang terkandung dalam sisa-sisa makhlik hidup. Proses pelapukan dan pembusukan pada sampah adalah contoh peristiwa penguraian organik menjadi anorganik. Bagaimana senadainya mikroorganisme pengurai di lingkungan kita mati ? Apa yang akan terjadi dengan sampah industri rumah ? Bisa dibayangkan sampah-sampah akan terus menumpuk dari hari ke hari bila pengurai tidak bekerja.

d. Detrivora

Detrivora adalah organisme yang bertugas menguraikan sisa jasad makhluk hidup menjadi partikel-partikel kecil, misalnya daun-daun yang gugur akan diuraikan oleh cacing tanah menjadi partikel-partikel yang disebut humus. Peristiwa penguraian jasad makhluk yang mati menjadi partikel-partikel sederhana disebut detrifus. Contohnya, cacing, rayap, siput, kaki seribu

e. Predator dan Parasit (mendapatkan makanan dari organisme lain)

Predator merupakan makhluk hidup yang menempati kedudukan sebagai konsumen. Untuk mendapatkan makanannya, seekor predator akan memburu dan memangsa konsumen-konsumen lainnya yang lebih lemah.
Parasit merupakan makhluk hidup yang tidak mempunyai kemampuan untuk menyediakan dan membuat makanannnya sendiri, parasit sangat bergantung kepada makhluk yang lain. Parasit dapat dibedakan menjadi du, yaitu : parasit fakultatif dan parasit obligant

1) Parasit fakultatif, yaitu golongan parasit yang hidupnya bergantung kepada bahan makanan yang terkandung pada inang namun kadang parasit ini masih mampu membuat makanannya sendiri, misalnya benalu pada pohon jambu yang memiliki klorofil

2) Parasit obligant, yaitu golongan parasit yang hidupnya sangat bergantung pada makhluk hidup lain. Parasit ini tidak memiliki kemampuan untuk membuat makanannya sendiri, misalnya tali putri.

C. INTERAKSI ANTARKOMPONEN

Di dalam suatu ekosistem antarkomponen yang satu dengan yang lainnya terjadi hubungan yang sangat dinamis. Artinya hubungan antara komponen satu dengan yang lainnya tidaklah tetap, melainkan senantiasa selalu terjadi perubahan yang variatif. Interkasi meliputi hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya, ini berarti selain makhluk hidup dapat berinteraksi dengan makhluk hidup lainnya baik yang sejenis maupun yang tidak sejenis, juga terjadi hubungan interkasi antara makhluk hidup dengan lingkungan abiotiknya. Interaksi antarkomponen dapat terjadi mulai tingkatan individu, populasi kominitas, ekosistem hingga biosfer.

1. Interkasi antarindividu membentuk populasi

Populasi adalah sekumpulan makhluk hidup yang sejenis yang menempati ruang dan waktu yang sama. Misalnya populasi Badak Jawa di ujung kulon dan populasi Anoa di Sulawesi Tengah.
Interaksi yang terjadi antarkomponen individu yang sejenis adalah :

a. Interaksi saling menguntungkan (Mutualisme)

Interaksi atau simbiosa mutualisma adalah hubungan antara dua individu atau lebih yang saling menguntungkan dan saling membutuhkan.
Misalnya, antara lain :
- Beberapa tumbuhan berbunga memiliki kemampuan menghasilkan aroma dan cairan madu yang menarik bagi serangga untuk mendatanginya. Serangga yang datang untuk menghisap madunya ternyata secara tidak langsung serangga tersebut melakukan persarian. Peristiwa persarian yang dilakukan serangga disebut Entomogami.
- Tanaman vanili merupakan tanaman yang sangat mnguntungkan manusia karena memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi. Tanaman vanili adalah jenis tanaman yang tidak dapat melakukan persarian sendiri, hal ini disebabkan bentuk dan letak antara putik dan benang sari yang tidak memungkinkan tanaman ini melakukan persariannya sendiri. Peranan manusia dalam persarian tanaman vanili adalah sangat vital karena selama ini belum diketahui vektor yang dapat melakukan penyerbukannya. Proses persarian yang dibantu oleh manusia disebut Antropokogami.

b. Interaksi kompetisi

interaksi kompetisi antara populasi yang sejenis dapat terjadi karena adanya upaya memenangkan persaingan di antaranya :
- persaingan untuk mendapatkan makanan.
- persaingan untuk mendapatkan pasangan hidup.
- persaingan untuk mendapatkan teritorial atau wilayah kekuasaan.

2. Interaksi antarpopulasi membentuk komunitas

Komunitas adalah sekumpulan populasi-populasi yang tidak sejenis yang menempati tempat dan waktu yang sama. Misalnya rumput dengan hewan pemakan rumput-rumputan, manusia dengan tumbuhan padi dan masih banyak lagi contoh-contoh yang dapat Anda amati di alam sekitar.
Di dalam hubungan antarpopulasi sangat memungkinkan terjadinya peristiwa pengaliran energi dari pupulasi tertentu ke populasi lainnya yang disebut energetika. Interaksi yang terjadi dalam komunitas dapat berupa simbiosis mutualisme, predasi, parasitisme dan komensalisme.

a. simbiosis mutualisme

Simbiosis mutualisme adalah hubungan interaksi yang saling menguntungkan antara astu individu dengan individu lain baik yang sejenis mapun tidak sejenis. Pernahkah kalian melihat kupu-kupu yang hinggap pada setangkai bunga ? kupu-kupu mendapatkan madu dari bunga dan bunga memperoleh kesempatan untuk melakukan persariannya

b. Predasi

Predasi adalah hubungan interaksi anatara makhluk yang satu dengan makhluk yang lainnya di mana makhluk yang satu akan menjadi pemangsa (predator) bagi makhluk yang lainnya. Misalnya : harimau memangsa zebra dan ular memangsa tikus
c. Simbiosis parasitisme

Simbiosis parasitisme adalah hubungan dua makhluk hidup di mana yang satu merasa diuntungkan dan lainnya merasa dirugikan. Misalnya antara jamur kapang dengan manusia, antara kutu dengan anjing dan antara tali putrid dengan inang.

d. Simbiosis komensalisme

Simbiosis komensalisme adalah hubungan interaksi antar dua individu di mana makhluk hidup yang satu merasa diuntungkan dan makhluk lainnya merasa tidak dirugikan, misalnya bunga anggrek dengan tumbuhan / pohon inangnya.

3. Interaksi antarkomunitas membentuk ekosistem

Ekosistem adalah hubungan antara komunitas satu dengan komunitas lainnya yang menempati tempat dan waktu yang sama. Misalnya di laut kita mengenal adanya komunitas fitoplankton dan komunitas ikan. Komunitas fitoplankton merupakan interaksi antar individu berbagai jenis alga yang bersel satu.
Sedangkan komunitas ikan merupakan interkasi berbagai jenis ikan. Ikan sebagai pemangsa memiliki tingkatan yang berbeda. Sebagai konsumen tingkat I, konsumen tingkat II atau sebagai predator. Fitoplankton merupakan makanan ikan atau udang kecil dan udang kecil merupakan makan ikan yang lebih besar dan seterusnya. Fitoplankton dan ikan yang mati akan diuraikan oleh bakteri pengurai menjadi zat-zat anorganik yang dibutuhkan oleh fitoplangkton.
Dari uraian di atas dapat kita tarik kesimpulan bahwa ekosistem adalah satuan unit fungsional antara makhluk hidup dengan lingkungannya.

4. Interkasi antarekosistem di dunia membentuk biosfer

Bumi merupakan satu kesatuan interaksi antara makhluk hidup dan faktor abiotik yang terdapat didalamnya. Hutan-hutan yang kita miliki merupakan kekayaan alam tiada tara, namun apa yang terjadi jika hutan yang dimiliki kita rusak keseimbangannya ? siapa yang akan mendapatkan dampak kerusakan hutan tadi ?
Ingatkah Anda mengenai kebakaran hutan di Kalimantan beberapa waktu yang lalu ? Peristiwa kebakaran di Kalimantan mendapatkan kecaman yang cukup keras dari Pemerintahan Malaysia. Mengapa pemerintah Malaysia harus mengecam peristiwa tersebut, padahal hutan yang terbakar adalah milik pemerintahan Indonesia.
Kecaman yang dilakukan pemerintahan Malaysia sungguh membuktikan , bahwa ekosistem-ekosistem yang ada di dunia merupakan kesatuan yang saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya.
Hutan-hutan di dunia merupakan paru-paru dunia, artinya hutan yang terdiri dari beraneka ragam tumbuhan dan dapat menyediakan oksigen yang dibutuhkan manusia, hewan dan tumbuhan untuk melakukan aktivitas hidupnya.
Proses penyediaan oksigen berlangsung melalui peristiwa fotosintesis (foto = cahaya, sintesa = pembentukan). Selain tumbuhan dapat meyediakan oksigen bagi makhluk hidup, tumbuhanpun memanfaatkan gas-gas hasil metabolisme (respirasi) berupa CO .

D. MACAM-MACAM EKOSISTEM

Berdasarkan proses terbentuknya, ekosistem dibedakan menjadi dua macam, yaitu ekosistem alami dan ekosistem buatan. Ekosistem alami adalah ekosistem yang terbentuk secara alamiah, misalnya danau, rawa, laut, hutan, padang rumput dan sungai. Ekosistem buatan adalah ekosistem yang sengaja dibuat oleh manusia, misalnya waduk, sawah, kolam dan akuarium.
Setiap ekosistem memiliki kandungan biotik dan abiotik yang spesifik, artinya komponen biotik dan abiotik yang terdapat pada suatu ekosistem akan berbeda dengan komponen biotik dan abiotik yang terkandung pada ekosistem lainnya. Berdasarkan adanya kandungan biotik dan abiotik yang khas, maka ekosistem di dunia dibagi menjadi dua yaitu ekosistem darat dan ekosistem air.

1. Ekosistem darat

Ekosistem darat dapat dibedakan menjadi ekosistem alami dan ekosistem buatan

a. Ekosistem darat alami

Di Indonesia di kenal tiga ekosistem darat alami yaitu vegetasi dataran rendah (vegetasi pamah), vegetasi dataran tinggi (pegunungan) dan vegetasi monson (gunung).
Pembagian ekosistem darat alami di Indonesia, dilakukan berdasarkan letak atau topografinya. Ekosistem yang terbentuk akibat perbedaan letak geografis dan topografinya, ekosistem di Indonesia dibagi menjadi :

1) Vegetasi dataran rendah

Vegetasi dataran rendah atau disebut juga pamah merupakan vegetasi yang paling besar diantara vegetasi ekosistem darat yang lainnya. Dataran rendah adalah daerah yang memiliki ketinggian 0-1000 m di atas permukaan laut. Vegetasi dataran rendah diantaranya sebagai berikut :
a) hutan bakau

b) hutan rawa air tawar

c) hutan rawa gambut

d) hutan sagu

e) hutan tepi sungai

2) Vegetasi dataran tinggi

Vegetasi dataran tinggi atau pegunungan adalah daerah yang memiliki ketinggian 300-1500 m di atas permukaan laut. Iklim suatu daerah ditentukan oleh ketinggian. Makin tinggi suatu daerah, makin rendah curah hujannya sehingga keanekaragaman komunitas rendah.
Di daerah pegunungan komunitas yang berkembang antara lain tumbuhan paku, tumbuhan bunga dan lumut. Tumbuhan-tumbuhan ini berkembang dengan baik karena lingkungannya cocok untuk kehidupannya.

3) Vegetasi monsun

Vegetasi monsun adalah suatu komunitas vegetasi yang terdapat di daerah hutan musim. Hutan ini memiliki pergantian antara musim kemarau dan musim penghujan yang silih berganti.
Ciri khas hutan monsun adalah tanaman menggugurkan daunnya pada musim kemarau dan kembali memiliki daun pada musim hujan

b. Ekosistem buatan (Suksesi)

Terbentuknya suatu ekosistem dapat terjadi dari rangkaian peristiwa, di mana peristiwa yang satu akan menyebabkan timbulnya peristiwa lainnya, demikian seterusnya. Sebagai contoh, proses terbentuknya tanah adalah diawali dengan peristiwa pelapukan batu-batuan. Kehidupan pada saat lingkungan dipenuhi batu-batuan lambat laun akan berubah ke dalam kehidupan tanpa batu-batuan. Peristiwa perubahan tatanan hidup di suatu daerah disebut suksesi
Sebagai contoh, sebelum Gunung Krakatau meletus pada tahun 1883, Gunung Krakatau merupakan Gunung yang permukaannya ditutupi oleh batu-batuan. Ketika Krakatau meletus, batu-batuan menjadi panas, setelah sembilan bulan Krakatau meletus, batu-batuan yang tadinya panas menjadi lembab. Pada batu-batuan yang lembab tumbuhan ganggang hijau sebagai pionir atau tumbuhan perintis. Kemudian ganggang tersebut melapukan batu-batuan menjadi butiran kerikil dan akhirnya menjadi tanah yang memungkinkan biji tumbuhan yang terdampar akibat hempasan air laut ke tepi pantai akan tumbuh. Tujuh tahun setelah Krakatau meletus, ternyata lingkungan Gunung Krakatau telah ditumbuhi oleh berbagai macam tumbuhan seolah Krakatau itu tidak meletus.
Berdasarkan pada proses terjadinya, suksesi di bedakan menjadi suksesi primer dan suksesi sekunder.

1) Suksesi primer

Suksesi primer terjadi bila komunitas asal terganggu. Gangguan ini mengakibatkan hilangnya komunitas asal tersebut secara total sehingga di tempat komunitas asal terbentuk habitat baru. Gangguan ini dapat terjadi secara alami. Misalnya, tanah longsor, letusan gunung berapi, endapan Lumpur yang baru di muara sungaidan endapan pasir di pantai. Gangguan dapat pula karena perbuatan manusia, misalnya penambangan timah, batu bara dan minyak bumi.
Suksesi primer pembentukannya diawali dengan proses pelapukan batu-batuan yang dilakukan oleh alga, kemudian dari peristiwa pelapukan akan terbentuk serpihan batu-batuan kecil dan akhirnya terbentuk lapisan tanah. Biji-bijian yang terbawa air (hidrokori), angin (anemokori) atau terbawa oleh perantara lain kemudian jatuh pada lapisan tanah yang terbentuk tadi akan tumbuh menjadi tumbuhan. Jadi dapat disimpulkan bahwa suksesi primer terjadi bukan pada habitat aslinya. Contoh pembuatan danau. Sebelum berubah menjadi danau, mungkin asalnya tempat itu merupakan daerah pedesaan yang penduduknya bermata pencaharian sebagai petani penggarap tanah (kehidupan darat)
Dengan berubahnya tempat tersebut menjadi danau, maka terjadi perubahan tatanan pada komponen ekosistemnya. Misalnya petani yang memiliki pekerjaan bertani tanaman pada awalnya, kemudian dengan berubahnya tatanan komponen ekosistem dari darat menjadi air menyebabkan para petani tanaman berubah menjadi petani ikan.

2) Suksesi sekunder

Suksesi sekunder terjadi bila suatu komunitas mengalami gangguan, baik secara alami maupun buatan. Gangguan tersebut tidak merusak secara total habitat organisme sehingga dalam komunitas tersebut substrat dan kehidupan awal masih ada. Contohnya, gangguan alami misalnya banjir, gelombang laut, kebakaran, angina kencang dan gangguan buatan seperti penebangan hutan dan pembakaran padang rumput dengan sengaja.
Contoh suksesi sekunder antara lain tegalan-tegalan, padang alang-alang, belukar bekas ladang dan kebun karet yang ditinggalkan tak terurus.
Pernahkah kalian mendengar hutan gundul atau lahan kritis ? Hutan gundul atau lahan kritis merupakan areal terbuka pada suatu ekosistem yang terjadi karena kerusakan alam, baik akibat kejadian alam, seperti gunung meletus maupun sebagai ulah tangan-tangan manusia yang tidak bertanggung jawab.
Untuk mengembalikan kondisi hutan gundul atau kritis yang mencapai ribuan hektar tersebar di pelataran hutan Indonesia menjadi hutan yang asri dengan keanekaragaman hayatinya. Pemerintah telah melaksanakan suatu program untuk mengembalikan kondisi kedua lahan tersebut melalui beberapa program misalnya “Penanaman Sejuta Pohon” dan “Program Reboisasi”
Suksesi sekunder tidak dimulai dengan kehidupan vegetasi perintis yang melakukan pelapukan batu-batuan terlebih dahulu. Jadi, suksesi sekunder terjadi pada lahan yang sama. Program Reboisasi dan Penanaman Sejuta Pohon untuk mengembalikan tatanan yang hilang atau terganggu adalah merupakan salah satu contoh peristiwa susksesi sekunder. Kembalinya kerindangan hutan tersebut sangat bergantung pada komponen biotik dan abiotik yang terkandung pada lingkungannya.

2. Ekosistem Air

Ekosistem air adalah ekosistem yang memiliki komponen biotik dan abiotiknya berlainan dengan komponen yang terdapat di ekosistem darat. Ekosistem air atau akuatik dibedakan menjadi, ekosistem air tawar dan ekosistem air laut.

a) Ekosistem air tawar

(1) Ekosistem air tawar berdasarkan aliran airnya
Berdasarkan aliran airnya, ekosistem air tawar di bagi menjadi ekosistem air tawar yang tidak mengalir (lentik) dan ekosistem air tawar yang mengalir (lotik).

(a) Ekosistem air tawar yang tidak mengalir (lentik)

Ekosistem air tawar yang tidak mengalir atau lentik ditandai dengan tidak adanya arus air yang mengalir secara terus menerus. Pada ekosistem ini air tampak diam dan atau berarus sangat lambat. Contohnya danau, kolam, telaga dan rawa

(b) Ekosistem air tawar yang mengalir (lotik)

Ekosistem air tawar yang mengalir atau lotik ditandai dengan adanya arus air yang mengalir secara terus menerus. Contohnya sungai, air terjun.

b) Ekosistem air laut

(1) Ekosistem laut dalam

Ekosistem laut dalam adalah ekosistem yang tidak terjangkau matahari (afotik) sehingga pada ekosistem ini tidak ditemukan produsen. Hewan yang hidup pada kawasan ini adalah hewan pemakan sampah (saprovor), karnivor dan detritivor.

(2) Ekosistem laut dangkal

Ekosistem laut dangkal terletak di pantai yang tergenang air laut, kecuali pada saat surut. Daerah ini biasanya terletak di antara dua dingding batu terjal. Selain itu daerah ini terbuka dan jauh dari pengaruh air sungai besar. Ekosistem terumbu karang dan ekosistem pantai batu merupakan contoh ekosistem laut dangkal. Ekosistem ini masih dapat dijangkau cahaya matahari (fotik)

(3). Ekosistem estuaria

Estuaria adalah suatu badan air pantai setengah tertutup yang berhubungan langsung dengan laut terbuka. Jadi, estuaria sangat dipengaruhi oleh gerakan pasang surut air laut. Air laut bercampur dengan air tawar dari sungai dan membentuk perairan payau. Misalnya, muara sungai dan teluk pantai.

MENGIDENTIFIKASI OBYEK SECARA TERENCANA DAN SISTEMATIS UNTUK MEMPEROLEH INFORMASI GEJALA ALAM ABIOTIK

ROTASI BUMI

A. Bentuk Bumi
Bumi berbentuk bulat, namun tidak terlalu bulat seperti bola. Kemudian rata pada kedua belah kutub serta menggelembung di sekitar khatulistiwa. Menurut para ahli bumi kita berbentuk bulat telur. Bukti bahwa bumi bulat antara lain adalah sebagai berikut :
1. Pada tanggal 20 September 1519 seorang pelaut Portugal bernama Ferdinand Magellan berlayar mengarungi samudra berkeliling dunia. Pelayarannya di mulai tahun 1519 dan berakhir tahun 1522. Mereka percaya jika kapal berlayar terus ke arah barat maka ia akan kembali ke tempat semula. Pada pelayaran tersebut satu dari lima kapal yang digunakan kembali ke tempat semula. Hal itulah yang menandakan bahwa bumi berbentuk bulat.
2. Bukti lain bahwa bumi bulat adalah, jika kita mengamati perahu layar dari tepi pantai maka sebelum kita melihat seluruh bagian kapal laut, mula-mula yang kita lihat adalah bagian tiang perahu disusul bagian depan perahu dan akhirnya kita akan melihat seluruh bagian perahu. Jika bentuk bumi datar maka kita dapat melihat secara langsung seluruh bagian perahu layar.
B. Ukuran Bumi
Bumi merupakan planet ( benda angkasa anggota dari sistem tata surya berbentuk bulat dan memiliki orbit sendiri ) ketiga dari matahari. Jaraknya kira-kira 149,6 juta km. Pada 3 Januari setiap tahunnya, merupakan titik terdekat bumi dari matahari yang disebut perihelion, berjarak sekitar 147.097.800 km dari matahari. Adapun pada 4 Juli merupakan titik terjauh bumi dari matahari yang diebut aphelion, berjarak sekitar 152.098.200 km. Diameter bumi mencapai 12.756 km dan 40.024 km di khatulistiwa dan bumi termasuk kategori lima planet terbesar ( Yupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus) dalam keluarga tata surya. Selain itu, bumi merupakan salah satu dari empat planet berbatu selain Merkurius, Venus dan Mars. Unsur penyusunnya hampir sebagian besar berupa batu dengan unsur besi dan nikel pada bagian intinya.
Planet Bumi tersusun atas material-material dasar yang sama dengan meteorit ( meteor yang jatuh sampai ke permukaan bumi ) dan planet-planet berbatu lainnya, yaitu besi (35%), oksigen (28%), silicon (17%), magnesium (13%), nikel (2,7%), sulfur(2,7), kalsium (0,6%), alumunium (0,4%) dan materi lainnya (0,6%). Bersyukurlah bahwa planet yang ditempati sekarang ini merupakan keluarga tata surya yang menunjang kehidupan.
Dalam sistem keluarga tata surya, hanya Planet Bumilah yang permukaannya berupa air. Inilah yang menyebabkan mengapa di planet Bumi terdapat kehidupan. Hampir 70% permukaan bumi ditutupi oleh air. Tidak ada planet di tata surya yang karakteristiknya sama dengan bumi.
Bumi terbentuk kira-kira 4.65 juta tahun yang lalu dari gumpalan awan debu angkasa yang berputar di sekeliling matahari. Orbit bumi memiliki panjang 939.886.400 km. untuk mengitari matahari, bumi membutuhkan waktu selama 365,1/4 hari. Posisi sumbu bumi miring sebesar 23,5 derajat. Meskipun begitu, orbitnya berbentuk datar, yang disebut sumbu ekliptika
C. Struktur dalam bumi
Bumi memiliki struktur dalam yang hampir sama dengan telur. Cangkang telurnya adalah Litosfer, putih telurnya adalah Lapisan Asthenosfer dan kuning telurnya adalah Barisfer
1. Barisfer, yaitu lapisan inti bumi merupakan bahan padat yang tersusun dari lapisan nife (niccolum = nikel dan ferrum = besi ). Batas luarnya kurang lebih 2.900 km di bawah permukaan bumi. inti bumi terdiri atas dua lapisan, yaitu lapisan inti luar dan lapisan inti dalam. Ketebalan inti luar sekitar 2000 km. lapisan inti luar tersusun dari besi cair akibat dari suhu yang tinggi sekitar 4.200 derajat celcius. Lapisan inti dalam tersusun dari besi dan nikel padat. Suhu pusat inti dalam dapat mencapai 4.500 km
2. Lapisan pengantara, yaitu lapisan yang terdapat di atas lapisan nife setebal 1.700 km. Lapisan pengantara, disebut juga asthenosfer (mantle), merupakan bahan cair bersuhu tinggi dan berpijar.
3. Litosfer, yaitu lapisan yang terletak di atas lapisan pengantara dengan ketebalan 1.200 km. litosfer (kulit bumi) terdiri atas dua bagian
a) Lapisan Sial, yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun atas logam silisium dan alumunium. Dalam lapisan ini antara lain terdapat batuan sediment, granit, andesit, jenis-jenis batuan metamorf, dan batuan lain yang terdapat di daratan benua. Lapisan sial disebut juga lapisan kerak bersifat padat dan kaku berketebalan rata-rata lebih kurang 35 km. Kerak ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu :
• Kerak benua, merupakan benda padat yang terdiri dari batuan beku granit pada bagian atasnya dan batuan beku basalt pada bagian bawahnya. Kerak ini menempati sebagai benua
• Kerak samudera, merupakan benda padat yang terdiri dari endapan di laut pada bagian atas, kemudian di bawahnya batuan-batuan vulkanik dan yang paling bawah tersusun dari batuan beku gebro dan peridotit. Kerak ini menempati samudera.
b) Lapisan Sima, yaitu lapisan kulit bumi yang disusun oleh logam-logam silisium dan magnesium. Lapisan ini mempunyai berat jenis yang lebih besar daripada lapisan sial karena mengandung besi dan magnesium, yaitu mineral ferromagnesium dan batuan basalt. Lapisan sima merupakan bahan yang bersifat elastis dan mempunyai ketebalan rata-rata 65 km.
Batuan-batuan kulit bumi dapat dibagi menjadi tiga golongan, yaitu batuan beku, batuan sedimen dan metamorf.
1) batuan beku ialah batuan yang terbentuk karena magma pijar ( campuran batu-batuan dalam keadaan cair, liat serta sangat panas ) yang mendingin menjadi padat contoh granit, batu apung, granit fosfir
2) batuan sedimen ( batuan endapan), bila batuan beku lapuk, maka bagian-bagiannya yang lepas mudah diangkut oleh air, angina atau es dan diendapkan di tempat lain. Batuan yang mengendap ini disebut batuan sediment. Batuan ini mula-mula lunak, tetapi lama kelamaan menjadi keras karena proses pembatuan contoh tanah pasir di gurun, batu pasir, tanah liat, lumpur.
3) Batuan metamorf, batuan ini merupakan batuan yang mengalami perubahan yang dahsyat. Asalnya dapat dari batuan beku atau batuan sedimen. Perubahan itu dapat terjadi kaerna bermacam-macam sebab antara lain karena suhu tinggi (marmer dari batu kapur dan antrasit dari batu bara), karena tekanan tinggi ( batu pasir dari pasir) dank arena tekanan dan suhu tinggi ( batu asbak)
D. Tata koordinat bumi
Tata koordinat adalah suatu sistem yang digunakan untuk menentukan suatu titik / lokasi dengan menggunakan pertolongan dua garis yang saling berpotongan. Untuk mengkomunikasikan letak suatu tempat di permukaan bumi kita bisa menggunakan istilah ordinat yang terdiri atas garis bujur dan garis lintang. Istilah garis bujur memiliki sinonim dengan meridian atau altitude. Istilah garis lintang memiliki sinonim dengan parallel atau altitude. Garis bujur dan garis lintang digunakan untuk menentukan posisi sebuah benda pada permukaan bumi. titik temu kedua garis atau ordinat ini disebut koordinat.
Garis bujur adalah garis yang menghubungkan antara kutub utara dengan kutub selatan. Garis tersebut berupa garis-garis setengah lingkaran yang sama panjang yang sama panjang sejumlah 360 buah. Garis bujur yang membentang dari utara ke selatan yang melalui kota Greenwich (Inggris) ditetapkan sebagai garis bujur 0 atau meridian utama. Garis-garis bujur yang berada di sebelah barat garis bujur 0 yaitu garis bujur 0 - 180 disebut Bujur Barat (BB). Adapun Garis-garis bujur yang berada di sebelah timur garis bujur 0 yaitu garis bujur 0 - 180 disebut Bujur Timur (BT). Garis Bujur barat 180 akan berimpit dengan garis Bujur timur 180 pada suatu garis disebut garis penanggalan internasional (international date line). Bujur 180 disebut batas penanggalan internasional atau international date line. Artinya bahwa jika di belahan timur bujur ini tanggal 5 maka di belahan barat bujur ini masih tanggal 4. Sehingga penaggalan kiata seakan-akan melompat satu hari. Itulah sebabnya jika ada pertandingan olah raga di Amerika (barat) pada tanggal 20 April, kita di Indonesia (timur) akan menyaksikan melalui tv pada tanggal 21 April.
Garis lintang adalah garis lingkaran bumi yang sejajar dengan equator (khatulistiwa) yang dihitung dari 0 di khatulistiwa sampai 90 di kutub bumi. digunakan untuk menentukan letak kota apakah letaknya disebelah utara/selatan khatulistiwa. Semakin jauh dari equator lingkarannya semakin kecil. Jadi, lingkaran terbesarnya pada equator. Garis lintang yang berada di antara equator sampai kutub utara dinamakan Lintang Utara (LU). Garis lintang yang berada di antara equator sampai kutub selatan dinamakan Lintang Selatan (LS). Dengan demikian, garis equator membagi bumi menjadi dua bagian sama besar, yaitu belahan bumi utara dan selatan.
ROTASI BUMI

A. Pengertian Rotasi Bumi dan Akibatnya
Pernahkah kalian bermain gasing ? Gasing dapat berputar karena ditarik dan dilemparkan dengan seutas tali. Mula-mula tali dililitkan pada badan gasing sampai separuh badan. Kemudian dilempar atau dibanting dengan kuat ke tanah. Gasing tersebut akan berputar. Seperti gasing bumi tempat kita berpijak ini juga berputar. Meskipun kelihatannya diam, sebenarnya bumi berputar pada porosnya. Inilah yang disebut rotasi bumi. Perputaran bumi mencapai 1666,6 km/jam. Namun, tidak dapat dirasakan karena perbandingan antara bumi dengan tubuh kita sangat besar. Selain itu, bumi ini juga beredar mengelilingi matahari yang dikenal dengan istilah revolusi bumi. ringkas kata, bumi ini sebenarnya berputar seperti sebuah gasing.
Bumi berputar pada porosnya, arah putarannya dari barat ke timur. Tentunya kita pernah bepergian ke suatu tempat dengan bus atau kereta. Pada waktu kita menumpang kereta yang berjalan dari arah barat ke timur tampak pohon-pohon, tiang listrik dan telepon serta rumah-rumah yang berada di luar kereta seakan-akan berlarian dari arah timur ke barat. Gerakan benda-benda tadi merupakan gerakan semu, sedangkan gerakan kereta merupakan gerak sesungguhnya.
Sama halnya dengan perumpamaan di atas, kita sekarang sedang menumpang pesawat bola dunia yaitu, bumi. bumi yang kita tumpangi berotasi atau berputar pada porosnya. Jika kita memerhatikan bintang-bintang , bulan, matahari dan benda langit lainnya, mereka tampak bergerak dari arah timur ke barat. Dengan mengambil perumpamaan bahwa gerak benda di luar kereta yang kita amati dari dalam kereta yang sedang bergerak, dapat dikatakan bumi berotasi dari arah barat ke timur. Sedangkan bintang dan benda langit lainnya bergerak semu dari timur ke barat.
Bukti-bukti bumi berotasi
1. Percobaan Benzenberg
Pada tahun 1802 di Hamburg (Jerman) Benzenberg menjatuhkan beberapa peluru besi dari sebuah menara setinggi 80 m. Ternyata bahwa peluru-peluru itu tidak berjatuhan tegak lurus di kaki menara tetapi menyimpang ke timur 2,5 cm dari titik yang berada tegak lurus di bawah titik A (tempat peluru dijatuhkan)
2. Percobaan Reich
Percobaan serupa dilakukan pula oleh Reich pada tahun 1831 dengan menjatuhkan peluru itu di dalam tambang batu bara dengan resultan (hasil) yang sama. Percobaan ini lebih teliyi lagi karena tidak adanya angina di dalam tambang itu.
Arah rotasi sama dengan arah revolusinya yaitu dari barat ke timur waktu yang diperlukan untuk menempuh satu kali putaran selama 24 jam. Bagaimanakah pengaruh yang ditimbulkan rotasi tersebut ? Akibat adanya rotasi bumi maka terjadi :
1. Peredaran semu harian / Gerak semu harian matahari dan bintang
Matahari dan bintang-bintang yang terbit di timur terbenam di barat merupakan gerak semu, karena bumi berotasi dari barat ke timur maka benda-benda langit tersebut kelihatan bergerak dari timur ke barat. Jika dihitung, waktu yang dibutuhkan oleh gerakan semu bintang-bintang di langit dari kedudukan kulminasi atas sampai kedudukan yang sama pada hari berikutnya memerlukan waktu 23 jam 56 menit (24 jam kurang 4 menit). Dengan demikian sebenarnya rotasi bumilah yang memerlukan waktu selama 23 jam 56 menit. Lamanya waktu peredaran semu benda-benda langit tidak sama. Misalnya matahari memiliki waktu peredaran semu selama 24 jam, sedangkan waktu peredaran bulan selama 24 jam 50 menit. Perbedaan periode semu harian benda langit disebabkan oleh kedudukannya yang selalu tetap.
Waktu yang kita gunakan sehari-hari adalah waktu matahari. Panjang peredaran semu harian matahari dapat diamati secara langsung di bumi, dalam bentuk pergantian siang-malam (24 jam). Panjang periode satu hari di daerah katulistiwa hampir sam sepanjang tahun. Namun, sebenarnya ada sedikit perbedaan. Panjang siang hari dan malam hari juga tidak terlalu sama. Perbedaan panjang siang dan malam disebabkan posisi di bumi. semakin jauh dari katulistiwa, semakin besar perbedaan siang dan malamnya.
2. Peristiwa siang – malam
Karena perputaran bumi maka terjadi siang dan malam. Saat bagian permukaan bumi kebetulan menghadap/mendapat sinar matahari maka saat itu dikatakan dalam keadaan siang. Sedangkan bagian permukaan bumi yang kebetulan membelakangi / tidak mendapat sinar matahari maka saat itu dikatakan dalam keadaan malam.
3. Perbedaan waktu
Kongres Internasional tahun 1884 di Washington D C menentukan bahwa waktu diseluruh dunia berdasarkan kepada meredian standar (meridian Green Wich, Inggris sebagai meridian 0 ). Setiap satu derajat jarak dua garis meridian yang berurutan, waktunya berbeda 4 menit atau tiap 15 derajat berbeda 1 jam. Atas dasar inilah disusunlah pembagian daerah waktu di dunia. Di seluruh permukaan bumi, terdapat 24 daerah waktu. Tiap dua daerah waktu yang berdampingan berselisih waktu 1 jam. Zona-zona waktu di seluruh dunia berpangkal pada daerah waktu meridian 0 derajat yang dikenal dengan nama Greenwich Mean Time (GMT). Daerah-daerah disebelah timur Greenwich waktunya lebih cepat dan sebaliknya daerah-daerah disebelah barat Greenwich waktunya lebih lambat.
Indonesia yang letaknya memanjang antara 95 BT sampai dengan 141 BT dibagi atas 3 daerah waktu sebagai berikut :
a. Waktu Indonesia Barat, berpangkal pada waktu meridian 105 BT. Daerahnya meliputi Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, Jambi, Sumatra selatan, Bengkulu, Lampung, DKI Jakarta, Serang (Banten), Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah. Waktu Indonesia Barat mempunyai selisih waktu sekitar 7 jam (WIB = GWT + 7 jam).
b. Waktu Indonesia Tengah, berpangkal pada waktu meridian 120 BT. Daerahnya meliputi Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi tengah, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur. Waktu Indonesia Tengah mempunyai selisih waktu sekitar 8 jam (WIB = GWT + 8 jam).
c. Waktu Indonesia Timur, berpangkal pada waktu meridian 135 BT. Daerahnya meliputi Maluku dan Papua. Waktu Indonesia Timur mempunyai selisih waktu sekitar 9 jam (WIB = GWT + 9 jam).
4. Perubahan Hari atau tanggal
Selain perbedaan waktu, rotasi bumi juga menyebabkan perubahan hari atau tanggal. Perubahan hari atau tanggal itu terjadi pada garis bujur 180 . Meredian 180 (bujur barat dan bujur timur) disebut International Date Line atau garis batas hari / penanggalan internasional artinya terdapat perbedaan 1 hari antara derah disebelah barat garis dan di sebelah timurnya. Perhatikanlah gambar di bawah. Jika sebelah kiri garis bujur 180 (BB) masih hari minggu, maka sebelah kanan bujur 180 (BT) sudah hari senin. Jadi, penanggalan kita seolah-olah melompat satu hari.
5. Pembelokan arah angin.
Hukum Buys Ballot dikemukakan oleh ahli meteorology bangsa Belanda : Cristoph Hendrik Didericus Buys Ballot tahun 1857. Bunyi hukum Buys Ballot, “Udara bergerak dari daerah udara yang bertekanan maksimum ke daerah yang bertekanan minimum, dan di belahan bumi utara angin membelok ke kanan dan di belahan bumi selatan angin membelok ke kiri”
6. Pepat/rata bumi pada kedua kutubnya
Pada waktu bumi dalam proses mendingin dan mengeras, saat itu bumi telah berputar pada porosnya, sehingga bumi mengalami pemepatan pada kedua kutubnya.

REVOLUSI BUMI
A. Pengertian Revolusi Bumi dan Akibatnya
Selain berputar pada porosnya (berotasi), bumi juga beredar mengelilingi matahari. Peredaran bumi mengelilingi matahari disebut revolusi. Satu kali revolusi bumi adalah 365 ¼ hari atau disebut satu tahun. Akibat revolusi bumi adalah sebagai berikut :

1. Peredaran semu tahunan matahari
Matahari memiliki peredaran semu harian dari timur ke barat. Matahari juga melakukan pergeseran semu ke utara dan ke selatan dari garis khatulistiwa. Pergeseran ini akibat peredaran semu matahari sepanjang ekliptika (bidang orbit bumi mengelilingi matahari) dalam setahun. Peredaran ini disebut peredaran semu tahunan matahari.
Bumi ketika beredar mengelilingi matahari (revolusi), sumbu bumi posisinya miring terhadap bidang ekliptika sebesar 66,5 . Kemiringan ini bersifat tetap sehingga ketika berevolusi seolah-olah matahari beredar dengan arah utara-selatan melintasi khatulistiwa.
Matahari tidak sepanjang tahun beredar di khatulistiwa, melainkan mengalami pergeseran ke utara dan ke selatan. Pergeserannya paling jauh sampai ke garis 23,5 LU dan 23,5 LS. Garis 23,5 LU disebut Garis Balik Utara (GBU) dan garis 23,5 disebut Garis Balik Selatan (GBS). Pada tanggal 21 Maret, matahari beredar di khatulistiwa, lalu berangsung-angsur bergeser ke utara. Setelah tiga bulan pada tanggal 21 Juni, matahari beredar di garis 23,5 LU, lalu balik lagi bergeser ke arah khatulistiwa. Dari khatulistiwapada 23 September, matahari bergeser ke selatan dan kembali lagi dari garis 23,5 LS pada tanggal 22 Desember, demikian seterusnya. Itulah sebabnya garis lintang disebut garis balik
2. Perubahan panjang siang malam
Peredaran semu tahunan matahari mengakibatkan panjang siang hari tidak selalu sama dengan panjang malam hari. Pada tanggal 21 Juni ketika matahari pada posisi utara, yaitu di GBU, belahan bumi utara mengalami siang hari lebih panjang daripada malam hari. Sebaliknya pada tanggal 22 Desember, ketika matahari beredar di GBS, siang hari tempat itu lebih pendek daripada malam hari.
Belahan bumi selatan pada tanggal 21 Juni mempunyai malam hari lebih panjang daripada siang hari dan pada tanggal 22 Desember siang hari lebih panjang daripada malam hari. Pada tanggal 21 Maret dan 23 September, sing hari sama panjang dengan malam hari di semua tempat di permukaan bumi, kecuali di kutub.
3. Pergantian musim
Pergantian musim di berbagai tempat di bumi disebabkan oleh karena adanya revulusi bumi dan tidak sejajarnya sumbu rotasi bumi dengan sumbu revulosi bumi. Bidang edar (orbit bumi) mengelilingi matahari berbentuk elips. Bidang edar tersebut disebut sebagai ekliptika. Revolusi bumi menempatkan bumi diberbagai, titik yang jaraknya berbeda-beda dari matahari. Ketika berada di titik perihelion, bumi sangat dekat dengan matahari sehingga pemanasan yang diterima bumi sangat besar. Sebaliknya ketika berada di aphelion, bumi sangat jauh dengan matahari sehingga pemanasan yang diterima bumi sangat kecil. Hal ini sangat mempengaruhi perubahan musim di bumi.
Sudut yang dibentuk antara sumbu rotasi dengan sumbu revolusi menyebabkan perubahan musim di belahan utara bumi bergantian dengan musim di belahan selatan bumi. jika di belahan bumi utara terjadi musim dingin, maka belahan bumi selatan terjadi musim panas.
Pada tanggal 21 Maret sampai 21 Juni semua tempat di bumi bagian utara dan selatan mengalami masa di mana siang dan malam sama panjang. Sehingga tiap tempat mengalami 12 jam siang dan 12 jam malam. Di belahan bumi utara terjadi musim semi, bunga-bunga mulai bermekaran. Sebaliknya di belahan selatan bumi terjadi musim gugur.
Pada tanggal 21 Juni sampai 23 September kutub utara bumi menghadap ke arah matahari. Pada saat ini bumi berada pada titik terjauh dari matahari (aphelion) sehingga pemanasan yang diterima oleh bumi minimum. Kutub utara akan disinari terus selama 24 jam sehingga pada kutub utara akan terus mengalami siang sepanjang hari. Belahan utara bumi akan mengalami musim panas yang luar biasa. Di kutub selatan terjadi kejadian sebaliknya, karena kutub selatan membelakangi matahari akibatnya matahari tidak terlihat selama 24 jam sehingga pada kutub selatan akan terus mengalami malam sepanjang hari. Belahan selatan bumi akan mengalami musim dingin yang luar biasa.
Pada tanggal 23 September sampai 22 Desember daerah di kutub selatan mulai ada siang dan daerah di kutub utara mulai ada malam. Sehingga setiap tempat mengalami 12 jam siang dan 12 jam malam. Di belahan bumi utara akan mengalami musim gugur dan di belahan bumi selatan akan mengalami musim semi.
Pada tanggal 22 Desember sampai 21 Maret kutub selatan menghadap matahari. Pada saat ini bumi berada pada titik terdekat dari matahari (Perihelion) sehingga pemanasan yang diterima oleh bumi maksimum. Kutub selatan akan disinari terus selama 24 jam sehingga pada kutub selatan akan terus mengalami siang sepanjang hari. Belahan selatan bumi akan mengalami musim panas yang luar biasa. Di kutub utara terjadi kejadian sebaliknya, karena kutub utara membelakangi matahari akibatnya matahari tidak terlihat selama 24 jam sehingga pada kutub utara akan terus mengalami malam sepanjang hari. Belahan utara akan mengalami musim dingin yang luar biasa.
Di daerah tropis (dekat dengan garis khatulistiwa), revolusi bumi tidak banyak mempengaruhi suhu dan musim di daerah tropis. Karena sepanjang tahun suhu pada daerah tropis tidak bervariasi terlalu besar. Sehingga di daerah tropis hanya mengenal dua musim yaitu musim hujan dan musim kering. Negara Indonesia terletak di sekitar garis tengah bumi ( garis khatulistiwa) sehingga negara Indonesia selalu menerima cahaya matahari sepanjang tahun, hal ini mengakibatkan suhu udara di Indonesia hampir dikatakan tetap. Karena kedudukan matahari jika dilihat dari bumi berubah, maka Indonesia pun mengalami pergantian musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau.
Ketika matahari berada di sebelah utara garis khatulistiwa, maka suhu bumu bagian utara menjadi lebih panas dibandingkan suhu bumi bagian selatan. Hal ini berakibat tekanan udara di bagian utara menjadi lebih rendah dibandingkan tekanan udara di bagian selatan sehingga mengalirlah angin dari arah selatan ke arah utara. Angina tersebut bersifat kering, artinya tidak banyak mengandung uap air sehingga Indonesia menagalami musim kemarau.
No Waktu Belahan Bumi Utara Belahan Bumi Selatan
1 21 Maret – 21 Juni Musim Semi Musim Gugur
2 21 Juni – 23 September Musim Panas Musim dingin
3 23 September – 22 Desember Musim Gugur Musim Semi
4 22 Desember – 21 Maret Musim dingin Musim Panas

4. Pergantian tahun
Waktu yang diperlukan bumi untuk satu kali mengelilingi matahari (revolusi) adalah 365 ¼ hari. Julius Caesar menetapkan waktu yang diperlukan bumi untuk berevolusi sebagai sistem penaggalan (kalender) masehi. Dalam kalender masehi, 1 tahun dibagi menjadi 12 bulan. Setiap bulan terdiri dari 30 hari dan 31 hari, kecuali bulan februari hanya 28 hari. Dari perhitungan tersebut dalam satu tahun tersisa ¼ hari, sisa hari tersebut akan menjadi 1 hari setelah kurun waktu 4 tahun. Oleh karena itu setiap4 tahun, 1 hari tersebut ditambahkan pada bulan februari. Sehingga setiap 4 tahun jumlah hari dalam bulan Februari adalah 29 hari dan setahun menjadi 366 hari. Tahun yang jumlahnya 366 hari disebut tahun kabisat. Untuk mengetahui sebuah tahun merupakan tahun kabisat, kita dapat mengujinya dengan membagi tahun dengan bilangan 4. apabila tahun tersebut habis dibagi empat maka tahun tersebut tahun kabisat. Contoh tahun kabisat adalah 2000, 2004, 2008 dan seterusnya.

GERHANA MATAHARI
Matahari merupakan benda langit yang dapat memancarkan sendiri cahaya. Matahari merupakan pusat tata surya. Matahari sangat berperan penting bagi kehidupan di bumi. Energi panas dan energi cahaya matahari membantu kelangsungan hidup di bumi. tanpa matahari tumbuhan hijau tidak dapat melakukan fotosintesis dan akibatnya tidak dapat menghasilkan makanan. Energi matahari membantu manusia dalam proses pembentukan vitamin D, kekurangan vitamin D menyebabkan penyakit rakitis. Tanpa energi panas matahari suhu bumi akan sangat dingin dan akibatnya tidak akan ada kehidupan.
Ukuran matahari sangat besar dibandingkan dengan volume bumi. Volume matahari hampir 1.000.000 kali volume bumi, artinya jika matahari merupakan wadah maka wadah tersebut dapat menampung 1.000.000 buah bumi. Matahari merupakan bola gas yang berpijar, unsure pembnetuk matahari adalah gas hydrogen dan helium. Suhu permukaan matahari adalah 6000 C dan suhu di dalam inti matahari kira-kira 15.000 C. Jarak bumi dan matahari adalah 150.000.000 kilometer.
Gerhana matahari terjadi ketika kedudukan bulan ada di antara bumi dan matahari. Pada kedudukan tersebut cahaya matahari yang datang menuju bumi terhalang oleh bulan sehingga matahari tidak terlihat. Gerhana matahari tidak terjadi di seluruh tempat di bumi. Hal ini disebabkan karena ukuran bulan lebih kecil dibandingkan bumi sehingga bayangan bulan hanya mengenai sebagian wilayah di bumi.
GERHANA BULAN
Bulan merupakan benda langit yang mengelilingi bumi. Selain itu bulan juga berputar pada porosnya. Waktu yang diperlukan bulan untuk mengelilingi bumi sama dengan waktu yang diperlukan bulan untuk melakukan satu kali rotasi, yaitu 29,5 hari. Oleh karena itu, bagian bulan yang menghadap bumi selalu sama dari waktu ke waktu.
Permukaan bulan memantulkan cahaya matahari. Cahaya matahari yang dipantulkan oleh bulan sebenarnya tidak terlau banyak. Akan tetapi karena cahaya matahari sangat terang akibatnya membuat bulan terlihat seperti bola yang berpijar. Cahaya matahari yang diterima oleh bulan dipantulkan ke bumi sehingga apabila dilihat dari bumi seolah-olah tampak bercahaya. Selama bulan beredar mengelilingi bumi, adakalanya bulan menerima cahaya matahari secara utuh, adakalnya sebagian, dan adalanya tidak menerima cahaya karena cahaya matahari terhalang oleh bumi.
Selama bulan bergerak mengelilingi bumi, terjadi perubahan sudut antara posisi matahari, bulan dan bumi. Perubahan bentuk bulan tersebut dinamakan fase bulan. Fase-fase bulan tersebut adalah sebagai berikut :
a. Fase bulan muda atau bulan mati
Pada fase pertama, bulan hampir tidak terlihat dari bumi. Hal ini terjadi karena posisi bulan berada diantara matahari dan bumi. sedangkan dari bumi hanya terlihat bagian bulan yang membelakangi cahaya matahari. Sehingga bulan tampak sangat gelap dan tidak terlihat dari bumi.
b. Fase sabit
Setelah satu atau dua hari perjalan bulan mengelilingi bumi, bulan bergerak membentuk susdut pandang yang berbeda dari bumi. pengamat dari bumi dapat melihat sebagian sisi bulan yang terkena cahaya matahari.
c. Fase bulan separuh
Setelah tujuh hari perjalanan bulan mengelilingi bumi, pengamat dari bumi dapat melihat separuh sisi bulan yang mendapat cahaya matahari.
d. Fase bulan bungkuk (tiga perempat)
Setelah hampir dua minggu bulan mengelilingi bumi, pengamat dari bumi dapat melihat tiga perempat sisi bulan yang terkena cahaya matahari.
e. Fase bulan purnama
Pada fase bulan purnama seluruh sisi bulan yang terkena cahaya matahari menghadap bumi, sehingga langit malam bumi dapat melihat seluruh pantulan cahaya matahari. Bulan terlihat bercahaya penuh.
f. Fase bulan bungkuk
g. Fase separuh
h. Fase sabit
i. Fase bulan muda
Karena bulan dan bumi bergerak, dengan demikian kedudukan keduanya terhadap matahari akan berbeda-beda. Kadangkala matahari, bulan dan bumi terletak pada satu garis lurus. Ketika posisi bumi berada di antara matahari dan bulan, posisi bulan akan berada di dalam bayangan bumi. Dalam keadaan ini, bulan tidak mendapat cahaya matahari sehingga tidak ada cahaya yang dipantulkan ke bumi. karena bulan terus bergerak, maka secara perlahan bulan akan keluar dari bayangan bumi dan bagian bulan yang terhalang bayangan bumi akan mendapat cahaya matahari. Sehingga bulan kembali dapat terlihat dari bumi.
Gerhana bulan ada dua macam, yaitu gerhana sebagian dan gerhana total. Karena ukuran matahari jauh lebih besar daripada bumi. ketika bumi terkena cahaya matahari, maka terbentuklah dua jenis bayangan bumi. ada bayangan inti (umbra) dan bayangan kabur (penumbra). Pada saat bulan memasuki daerah umbra, terjadilah gerhana sebagian. Kemudian jika bulan memasuki daerah penumbra, terjadilah gerhana total.

PASANG NAIK DAN SURUT AIR LAUT
Gaya gravitasi bulan atau gaya tarik bulan dan gaya tarik matahari terhadap bumi berpengaruh pada kedudukan permukaan air laut di bumi. Gaya gravitasi bulan lebih berpengaruh jika dibandingkan dengan gaya gravitasi matahari, karena jarak bulan ke bumi lebih dekat dibandingkan dengan jarak matahari ke bumi. Gaya tarik (gravitasi) menyebabkan terjadinya perubahan permukaan air laut. Naik turunya permukaan air laut disebut pasang. Saat permukaan air laut lebih tinggi disebut sebagai pasang naik dan saat permukaan air laut lebih rendah disebut sebagai pasang turun (surut). Dalam satu hari terjadi dua kali pasang dan dua kali surut.
Pasang naik terjadi pada bagian bumi yang terletak paling dekat dengan bulan. Gaya gravitasi bulan menarik air laut agak menjauh dari permukaan bumi. pada waktu bersamaan, bagian bumi yang bersebrangan mengalami pasang surut, karena gaya gravitasi bulan lebih kecil. Karena bumi berputar, bagian bumi yang menghadap ke bulan akan berputar dan menjauhi bulan. Sebaliknya, pada tempat yang bersebrangan, air laut mengalami pasang naik
Nelayan umumnya melaut pada malam hari karena air laut sedang pasang. Pada malam hari ikan banyak yang muncul ke permukaan laut. Oleh karena itu, nelayan mudah menangkap ikan. Pada pagi harinya ketika air laut surut nelayan pulang membawa ikan tangkapan. Pada saat air surut nelayan dapat mencari hewan-hewan di tepi pantai seperti kepiting atau udang kecil.

Gempa bumi
Gempa bumi adalah pergeseran tiba-tiba lapisan tanah di bawah permukaan bumi. Pergeseran tadi berupa sentakan pada kerak bumi sebagai gejala pengiring dari aktivitas tektonisme maupun vulkanisme. Kadang-kadang gempa merupakan runtuhan bagian bumi secara local. Gerakan mendadak lempeng pada kerak bumi, yang timbul akibat lepasnya tekanan yang telah menumpuk sepanjang waktu juga dapat menimbulkan gempa. Yang paling mudah diketahui ketika terjadi gempa adalah getaran bumi tempat kita berpijak saat itu. Bumi digunjang ke samping dan ke atas, tetapi kita belum tahu dari mana sumber gerakan itu sehingga kita tidak tahu ke arah mana harus berlari untuk menjauh
Menurut ahli-ahli seismologi, episentrum (titik di atas permukaan bumi yang berada tepat di atas sumber gempa di bawah tanah) itu bergerombol di sepanjang jalur-jalur yang tegas batasnya. Jalur-jalur ini menandai perbatasan tempat lempeng kerak bumi berganti posisi terhadap lempeng lain. Gerakan yang lambat (1 sampai 13 cm setiap tahun) tetap membuat pinggir lempeng mengalami tekanan sangat besar yang menumpuk di batuan dasar selama puluhan atau ratusan tahun. Tekanan yang besar dapat terjadi manakala pergerakan lapisan bumi itu macet dan saling mengunci sehingga terjadi pengumpulan energi. Ketika pengumpulan energi ini berlangsung begitu lama dan terus-menerus, suatu saat batuan tidak mampu menahan dorongan ini. Terjadilah pelepasan energi secara tiba-tiba yang disebut gempa.
A. Penyebab terjadinya gempa
Penyebab terjadinya gempa bumi dapat dibagi menjadi empat, yaitu :
1. Runtuhnya gua-gua dalam bumi
Ketika ilmu tentang gempa bumi belum berkembang, manusia mengira gempa bumi terjadi akibat runtuhnya gua-gua raksasa yang terdapat di dalam bumi. Ternyata setelah diteliti lebih lanjut, dugaan itu sama sekali tidak benar karena keruntuhan seperti itu tidak pernah ada. Jika ada keruntuhan gua, hal itu hanya terjadi di daerah bawah tanah, penggalian batu kapur dan sejenisnya. Akan tetapi keruntuhan itu hanya menimbulkan getaran bumi yang kecil dan lokal.
2. Gempa buatan
Percobaan nuklir dalam tanah juga bisa menimbulkan getaran yang bisa menyebabkan gempa bumi. gelombang gempa bumi ini bisa menjalar di dalam bumi sehingga bisa terekam oleh seismograf, meskipun tidak bisa dirasakan oleh manusia.
3. Gunung api meletus
Adanya letusan gunung berapi yang sangat dahsyat juga dapat memicu munculnya gempa (gempa vulkanik). Penyebab gempa vulkanik ada tiga hal. Pertama, adanya persentuhan antara magma dengan dinding gunung merapi. Kedua, adanya tekanan gas saat gunung meletus. Ketiga, akibat adanya perpindahan magma secara mendadak di dalam dapur magma.
4. Kegiatan tektonik
Kebanyakan gempa terjadi sepanjang perbatasan antara dua lempeng tektonik. Karena didorong oleh arus-arus yang digerakan panas di astenosfer, lempeng-lempeng itu terus-menerus memisahkan diri, bertabrakan atau saling bergesekan. Kalau tekanan yang dihasilkan oleh gerakan ini meningkat hingga melampaui tingkat tertentu, energi yang tertahan memecah batuan dan menciptakan retakan (sesar). Lepasnya energi secara mendadak menimbulkan getaran yang mengguncang tanah, dan itulah gempa tektonik. Titik pecahnya batuan untuk pertama kali sehingga menyebabkan gempa bumi disebut fokus. Dan tempat dipermukaan bumi yang berada tepat di atas fokus disebut efisentrum.
B. Tanda-tanda alam sebelum gempa bumi
ada beberapa tanda yang muncul sebelum terjadi gempa bumi, meskipun tanda ini bukan suatu kepastian. Beberapa tanda itu setidaknya pernah muncul sebelum peristiwa gempa terjadi di beberapa tempat di waktu yang lalu.
1. Awan tegak lurus. Sebelum terjadinya gempa besar di Yogyakarta pada tanggal 27 Mei 2006, ada sekelompok orang yang melihat munculnya awan tegak lurus di angkasa.
2. Perilaku binatang tertentu. Pada saat terjadi gempa di Aceh, yang kemudian menimbulkan tsunami, juga dikabarkan burung camar dan gajah menjauh dari lautan. Itu adalah insting hewan untuk menyelamatkan diri dari bahaya yang akan menghampirinya.
C. Skala Gempa
Berdasarkan skala Richter besarnya gempa dibagi menjadi empat yaitu :
1. Kecil : < 5 SR
2. Sedang : 5 – 6,4 SR
3. Besar : 6,4 – 7,4 SR
4. Sangat Besar : > 7,4 SR
D. Akibat Gempa Bumi
Akibat gempa terhadap kehidupan di permukaan bumi antara lain dapat berupa
1. Tsunami
2. Kerusakan bangunan, dari tingkat ringan, sedang, berat bahkan sampai roboh
3. Munculnya berbagai penyakit, seperti infeksi, campak, diare dan sebagainya
4. Trauma pada anak-anak dengan gejala seperti perasaan takut berpisah, takut pada orang lain atau pada hewan tertentu, sulit tidur, tidak ada nafsu makan, mual, ngompol, menghisap jari dan sering menangis.
Pada peristiwa gempa bumi kita mengenal beberapa istilah seperti :
1. Hiposentrum : sumber gempa yang terdapat di dalam bumi terletak di bawah efisentrum
2. Efisentrum : pusat gempa yang terdapat di permukaan bumi
3. Issoseista : garis yang menghubungkan tempat-tempat yang mencatat kerusakan fisik yang
sama akibat gempa.
4. Homoseista : garis yang menghubungkan tempat-tempat yang pertama (lebih awal)
menerima getaran.
5. Makroseisme : gempa bumi yang dapat dirasakan getarannya oleh orang banyak tanpa
menggunakan alat.
6. Microseisme : gempa bumi yang getarannya sangat kecil dan hanya terasa oleh seismograf
7. Seismograf : alat pencatat gempa, sedangkan seismogram adalah hasil kerja/lembar
Seismograf.
TSUNAMI
Tsunami (diucapkan : su-na-mi) diambil dari bahasa jepang tsu = pelabuhan dan nami = gelombang, secara harfiah berarti ombak besar atau gelombang di pelabuhan. Dalam istilah yang paling sederhana, tsunami adalah serangkaian gelombang laut yang diakibatkan oleh gerakan-gerakan dahsyat di dasar laut. Gelombang samudra secara normal dihasilkan dari tiupan angin di atas permukaan air laut, namun tsunami mencakup gerakan air hingga ke dasar laut
A. Penyebab Terjadinya Gempa
1. Gempa Bumi
Sebagian besar tsunami disebabkan oleh pergeseran lempeng tektonik di dasar samudra sehingga saling menghunjam. Akibat hujaman itu, sebuah bongkahan dari dasar samudra tiba-tiba terdorong ke atas atau tiba-tiba turun. Akibatnya air laut tiba-tiba terdorong ke atas atau tiba-tiba tersedot turun.gerakan vertical pada lempeng ini mengakibatkan gangguan kesetimbangan air yang ada di atasnya. Hal ini menyebabkan aliran energi alut yang ketika sampai di tepi pantai menjadi gelombang besar yang memindahkan sejumlah besar air laut ke daratan.
2. Tanah Longsor
Tsunami juga dapat disebabkan oleh tanah longsor, baik yang terjadi di atas permukaan air laut yang kemudian masuk ke dalam laut atau yang terjadi di bawah permukaan laut. Tanah longsor bisa disebabkan oleh badai, gempa bumi, hujan atau bahkan penumpukan sediment secara terus-menerus pada lereng.
3. Letusan Gunung Berapi
Tsunami juga bisa disebabkan oleh letusan gunung berapi yang berada di tengah lautan. Tsunami vulkanik ini memang jarang terjadi, tetapi akibat yang ditimbulkan sangat mengerikan. Hal ini disebabkan jauhnya jarak yang dilalui tsunami dan kerusakan yang ditimbulkan oleh tsunami sepanjang jalur yang dilaluinya.
B. Tanda-Tanda Terjadinya Tsunami
1. Terjadi gempa bumi di tengah laut dengan kekuatan besar
2. Permukaan air tiba-tiba surut atau muncul gelombang tepi
3. Terdengar suara gemuruh, mendesis atau ledakan dari tengah laut
4. tercium bau garam yang menyengat

MENGIDENTIFIKASI OBYEK SECARA TERENCANA DAN SISTEMATIS UNTUK MEMPEROLEH INFORMASI GEJALA ALAM BIOTIK

BAB I METODE ILMIAH

Standar Kompetensi

Memahami gejala-gejala alam melalui pengamatan

Kompetensi Dasar

Mengidentifikasi objek secara terencana dan sistematis untuk memperoleh informasi gejala alam biotik

Manusia memiliki rasa ingin tahu yang tinggi terhadap hal-hal yang belum diketahuinya sehingga terdorong untuk melakukan penelitian. Pada bab ini anda akan belajar melakukan penelitian serta mempelajari langkah-langkah penelitian secara ilmiah

A. Kerja Ilmiah

Tuhan Yang Maha Esa telah menciptakan alam semesta beserta isinya yang beranekaragam baik mahluk hidup maupun mahluk tak hidup. Alam semesta ini selalu menjadi bahan yang menarik untuk dipelajari oleh para ilmuwan.

Para ilmuwan selalu memiliki rasa ingin tahu yang tinggi tinggi terhadap permasalahan/gejala yang terjadi di alam semesta. Oleh karena itu, mereka seringkali melakukan penelitian-penelitian dengan tujuan untuk mencari jawaban terhadap permasalahan yang mereka temukan di alam semesta. Melalui penelitian-penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan inilah banyak tercipta penemuan-penemuan baru yang sangat bermanfaat bagi manusia.

Sebagai contoh ialah penemuan HIV ( Human Immunodeficiency Virus ) sebagai penyebab penyakit AIDS ( Acquired Immune Deficiency Syndrome ), Penemuan virus H5N1 sebagai penyebab penyakit flu burung dan lain sebagainya.

Penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan berlangsung melalui kerja ilmiah. Di dalam kerja ilmiah ini terdapat langkah-langkah yang biasa ditempuh oleh para ilmuwan yang disebut dengan metode ilmiah.

B. LANGKAH-LANGKAH DALAM METODE ILMIAH

Metode ilmiah merupakan suatu cara yang ditempuh oleh para ilmuwan untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi. Langkah-langkah yang ditempuh dalam metode ilmiah adalah sebagai berikut.

1. Perumusan masalah

Perumusan masalah adalah langkah awal dalam melakukan kerja ilmiah. Masalah adalah kesulitan yang dihadapi yang memerlukan penyelesaiannya atau pemecahannya. Masalah penelitian dapat di ambil dari masalah yang ditemukan di lingkungan sekitar kita, baik benda mati maupun makhluk hidup. Misalnya, saat kamu berada di pantai dan mengamati ombak di lautan. Pada saat itu di pikiranmu mungkin timbul pertanyaan, mengapa terjadi ombak? Atau, bagaimanakah cara terjadinya ombak?

Untuk dapat merumuskan permasalahan dengan tepat, maka perlu melakukan identifikasi masalah.Agar permasalahan dapat diteliti dengan seksama, maka perlu dibatasi. Pembatasan diperlukan agar kita dapat fokus dalam menyelesaikan penelitian kita.

Hal-hal yang harus diperhatikan di dalam merumuskan masalah, antara lain sebagai berikut :

a. Masalah hendaknya dapat dinyatakan dalam bentuk kalimat Tanya.

Dalam membuat pertanyaan untuk merumuskan masalah ada rumusan ABDIKASIM, yaitu :

A : Apa ?

B : Bagaimana ?

Di : Di mana ?

Ka : Kapan ?

Si : Siapa ?

M : Mengapa ?

Berikut ini beberapa contoh perumusan masalah

1. Mengapa banyak ikan yang mati di sungai yang dekat dengan daerah industri?

2. Mengapa tanaman yang diberi pupuk tumbuh lebih subur daripada tanaman yang tidak diberi pupuk?

3. Bagaimana besi dapat berkarat jika dibiarkan di tempat yang terbuka?

4. Mengapa air yang dipanaskan menjadi mendidih?

b. Rumusan masalah hendaknya singkat, padat, jelas dan mudah dipahami. Rumusan masalah yang terlalu panjang akan sulit dipahami dan akan menyimpang dari pokok permasalahan.

c. Rumusan masalah hendaknya merupakan masalah yang kemungkinan dapat dicari cara pemecahannya. Permasalahan mengapa benda bergerak dapat dicari jawabannya dibandingkan permasalahn apakah dosa dapat diukur.

2. Perumusan hipotesis

Ketika kita mengajukan atau merumuskan pertanyaan penelitian, maka sebenarnya pada saat itu jawabanya sudah ada dalam pikiran. Jawaban tersebut memang masih meragukan dan bersifat sementara, akan tetapi jawaban tersebut dapat digunakan untuk mengarahkan kita untuk mencari jawaban yang sebenarnya. Pernyataan yang dirumuskan sebagai jawaban sementara terhadap pertanyaan penelitian disebut sebagai hipotesis penelitian. Hipotesisi penelitian dapat juga dikatakan sebagai dugaan yang merupakan jawaban sementara terhadap masalah sebelum dibuktikan kebenarannya. Oleh karena berupa dugaan maka hipotesis yang kita buat mungkin saja salah. Ileh karena itu, kita harus melakukan sebuah percobaan untuk menguji kebenaran hipotesis yang sudah kita buat. Contoh hipotesis anatara lain sebagai berikut.

a. Ketika kita menemukan masalh berupa perbedaan pertumbuhan tanaman tomat pada pot yang diberi pupuk kandang dengan tanaman tomat pada pot yang tidak diberi pupuk kandang maka kita dapat merumuskan hipotesisinya seperti berikut ini “ Pemberian pupuk kandang pada tanaman tomat dapat mempercepat pertumbuhan tanaman”

b. Ketika kita menemukan banyak ikan yang mati di sungai dekat dengan kawasan pabrik maka kita dapat merumuskan hipotesis, seperti berikut ini “Matinya ikan di sungai yang dekat kawasan pabrik disebabkan oleh tercemarnya air sungai oleh limbah pabrik”

c. Ketika kita menemukan besi berkarat yang tergeletak begitu saja di tempat terbuka maka kita dapat merumuskan hipotesis, seperti berikkut ini “Besi dapat berkarat karena dipengaruhi oleh air dan udara sekitarnya”

d. Ketika kita melihat air yang mendidih ketika dipanasakan maka kita dapat merumuskan hipotesis “Mendidihnya air dipengaruhi oleh panas yang diberikan secara terus-menerus sehingga suhu air meningkat”.

Dalam penelitian atau kerja ilmiah ada 2 jenis hipotesis yang dapat digunakan yaitu :

a. Hipotesis Alternatif (Ha)

Hipotesis alternatif menyatakan adanya hubungan antara variable X dan variabel Y atau adanya perbedaan antara dua kelompok

b. Hipotesis Nol (H0)

Hipotesis nol menyatakan tidak adanya hubungan antara variable X dan variabel Y atau adanya perbedaan antara dua kelompok

3. Perancangan penelitian

Sebelum dilakukan penelitian terlebih dahulu harus dipersiapkan rancangan penelitiannya. Rancangan penelitian ini berisi tentang rencana atau hal-hal yang harus dilakukan sebelum, selama dan setelah penelitian selesai. Metode penelitian, alat dan bahan yang diperlukan dalam penelitian juga harus disiapkan dalam rancangan penelitian.

Penelitian yang kita lakukan dapat berupa penelitian deskriptif maupun penelitian eksperimental. Penelitian deskripsi merupakan penelitian yang memberikan gambaran secara sistematis, factual dan akurat mengenai fakta dan sifat-sipat objek yang diselidiki. Contoh dari penelitian deskriptif, misalnya penelitian untuk mengetahui populasi hewan komodo yang hidup di Pulau komodo pada tahun 2008.

Adapun penelitian eksperimental merupakan penelitian yang menggunakan kelompok pembanding. Contoh penelitian eksperimental, misalnya penelitian tentang perbedaan pertumbuhan tanaman di tempat yang terkena matahari dengan pertumbuhan tanaman di tempat yang gelap.

Selain rancangan penelitian, terdapat beberapa faktor lain yang juga harus diperhatikan. Faktor pertama adalah variabel penelitian, sedangkan yang kedua adalah populasi dan sampel. Variabel merupakan faktor yang mempengaruhi hasil penelitian. Populasi merupakan kumpulan/himpunan dari semua objek yang akan diamati ketika melakukan penelitian, sedangkan sampel merupakan himpunan bagian dari populasi.

Di dalam penelitian, variabel dapat dibedakan menjadi :

a. Variabel bebas yaitu variabel yang sengaja mengalami perlakuan atau sengaja diubah dan dapat menentukan variabel lainnya (variabel terikat)

b. Variabel terikat yaitu variabel yang mengalami perubahan dengan pola teratur (dipengaruhi oleh variabel bebas)

c. Variabel control yaitu variabel yang digunakan sebagai pembanding dan tidak mengalami perlakuan atau tidak diubah-ubah selama penelitian.

4. Pelaksanaan penelitian

a. Persiapan penelitian biasanya diwujudkan dalam pembuatan rancangan penelitian. Alat, bahan, tempat, waktu dan teknik pengumpulan data juga harus dipersiapkan dengan baik.

b. Pelaksanaan

1. Pengumpulan/pengambilan data

a) Data kualitatif merupakan data yang diperoleh dari hasil pengamatan dengan menggunakan alat indra, seperti indra penglihatan (mata), indra penciuman (hidung), indra pengecap (lidah), indra pendengaran (telinga), dan indra peraba (kulit). Contohnya adalah ketika kita melakukan pengamatan buah mangga maka data kualitatif yang dapat kita peroleh adalah mengenai rasa buah, warna kulit, dan daging buah, serta wangi atau aroma buah.

b) Data kualitatif merupakan data yang diperoleh dari hasil pengukuran sehingga akan diperoleh data berupa angka-angka. Contohnya adalah data mengnai berat buah mangga,ketebalan daging buah, diameter buah mangga.

2. Pengolahan data, setelah data-data yang kita perlukan berhasil dikumpulkan maka tahapan selanjutnya adalah melakukan pengolahan atau analisis data. Data yang kita peroleh dapat ditulis atau kita nyatakan dalam beberapa bentuk, seperti table, grafik dan diagram.

3. Menarik kesimpulan, setelah pengolahan data melalui analisis selesai dilakukan maka kita dapat mengetahui apakah hipotesis yang kita buat sesuai dengan hasil penelitian atau mungkin juga tidak sesuai. Selanjutnya kita dapat mengambil kesimpilan dari penelitian yang telah kita lakukan. Kesimpulan yang kita peroleh dari hasil penelitian dapat mendukung hipotesis yang kita buat, tetapi kesimpulan yang kita ambil harus dapat menjawab permasalahan yang melatarbelakangi penelitian.

5. Pelaporan penelitian

Sistematika penyusunan laporan penelitian

a. Pendahuluan, bagian pendahuluan merupakan bagian awal dari laporan hasil penelitian dan berisi tentang latar belakang dilaksanakannya penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan hipotesis

b. Telaah kepustakaan/kajian teori, bagian kajian teori merupakan bagian yang berisi tentang hasil telaah yang dilakukan oleh peneliti terhadap teori dan hasil-hasil penelitian terdahulu yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.

c. Metode penelitian, berisi segala sesuatu yang dilakukan oleh peneliti mulai dari persiapan, pelaksanaan dan akhir dari sebuah penelitian. Bagian metode penelitian berisi tentang teknik pengambilan data, cara atau teknik pengolahan data, populasi dan sampel, alat, bahan, tempat dan waktu penelitian.

d. Hasil dan pembahasan penelitian, berisi tentang data hasil penelitian yang berhasil dikumpulkan selama penelitian. Data yang diperoleh disampaikan dalam bentuk grafik, tabel , atau diagram.

e. Kesimpulan dan saran, berisi tentang kesimpulan yang dihasilkan merupakan jawaban terhadp hipotesis yang sudah diuji kebenarannya. Saran dari peneliti kepada pihak lain, yaitu pembaca dan bagi peneliti lainnya untuk melakukan penelitian-penelitian selanjutnya.