BAB I METODE ILMIAH
Standar Kompetensi
Memahami gejala-gejala alam melalui pengamatan
Kompetensi Dasar
Mengidentifikasi objek secara terencana dan sistematis untuk memperoleh informasi gejala alam biotik
Manusia memiliki rasa ingin tahu yang tinggi terhadap hal-hal yang belum diketahuinya sehingga terdorong untuk melakukan penelitian. Pada bab ini anda akan belajar melakukan penelitian serta mempelajari langkah-langkah penelitian secara ilmiah
A. Kerja Ilmiah
Tuhan Yang Maha Esa telah menciptakan alam semesta beserta isinya yang beranekaragam baik mahluk hidup maupun mahluk tak hidup. Alam semesta ini selalu menjadi bahan yang menarik untuk dipelajari oleh para ilmuwan.
Para ilmuwan selalu memiliki rasa ingin tahu yang tinggi tinggi terhadap permasalahan/gejala yang terjadi di alam semesta. Oleh karena itu, mereka seringkali melakukan penelitian-penelitian dengan tujuan untuk mencari jawaban terhadap permasalahan yang mereka temukan di alam semesta. Melalui penelitian-penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan inilah banyak tercipta penemuan-penemuan baru yang sangat bermanfaat bagi manusia.
Sebagai contoh ialah penemuan HIV ( Human Immunodeficiency Virus ) sebagai penyebab penyakit AIDS ( Acquired Immune Deficiency Syndrome ), Penemuan virus H5N1 sebagai penyebab penyakit flu burung dan lain sebagainya.
Penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan berlangsung melalui kerja ilmiah. Di dalam kerja ilmiah ini terdapat langkah-langkah yang biasa ditempuh oleh para ilmuwan yang disebut dengan metode ilmiah.
B. LANGKAH-LANGKAH DALAM METODE ILMIAH
Metode ilmiah merupakan suatu cara yang ditempuh oleh para ilmuwan untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi. Langkah-langkah yang ditempuh dalam metode ilmiah adalah sebagai berikut.
1. Perumusan masalah
Perumusan masalah adalah langkah awal dalam melakukan kerja ilmiah. Masalah adalah kesulitan yang dihadapi yang memerlukan penyelesaiannya atau pemecahannya. Masalah penelitian dapat di ambil dari masalah yang ditemukan di lingkungan sekitar kita, baik benda mati maupun makhluk hidup. Misalnya, saat kamu berada di pantai dan mengamati ombak di lautan. Pada saat itu di pikiranmu mungkin timbul pertanyaan, mengapa terjadi ombak? Atau, bagaimanakah cara terjadinya ombak?
Untuk dapat merumuskan permasalahan dengan tepat, maka perlu melakukan identifikasi masalah.Agar permasalahan dapat diteliti dengan seksama, maka perlu dibatasi. Pembatasan diperlukan agar kita dapat fokus dalam menyelesaikan penelitian kita.
Hal-hal yang harus diperhatikan di dalam merumuskan masalah, antara lain sebagai berikut :
a. Masalah hendaknya dapat dinyatakan dalam bentuk kalimat Tanya.
Dalam membuat pertanyaan untuk merumuskan masalah ada rumusan ABDIKASIM, yaitu :
A : Apa ?
B : Bagaimana ?
Di : Di mana ?
Ka : Kapan ?
Si : Siapa ?
M : Mengapa ?
Berikut ini beberapa contoh perumusan masalah
1. Mengapa banyak ikan yang mati di sungai yang dekat dengan daerah industri?
2. Mengapa tanaman yang diberi pupuk tumbuh lebih subur daripada tanaman yang tidak diberi pupuk?
3. Bagaimana besi dapat berkarat jika dibiarkan di tempat yang terbuka?
4. Mengapa air yang dipanaskan menjadi mendidih?
b. Rumusan masalah hendaknya singkat, padat, jelas dan mudah dipahami. Rumusan masalah yang terlalu panjang akan sulit dipahami dan akan menyimpang dari pokok permasalahan.
c. Rumusan masalah hendaknya merupakan masalah yang kemungkinan dapat dicari cara pemecahannya. Permasalahan mengapa benda bergerak dapat dicari jawabannya dibandingkan permasalahn apakah dosa dapat diukur.
2. Perumusan hipotesis
Ketika kita mengajukan atau merumuskan pertanyaan penelitian, maka sebenarnya pada saat itu jawabanya sudah ada dalam pikiran. Jawaban tersebut memang masih meragukan dan bersifat sementara, akan tetapi jawaban tersebut dapat digunakan untuk mengarahkan kita untuk mencari jawaban yang sebenarnya. Pernyataan yang dirumuskan sebagai jawaban sementara terhadap pertanyaan penelitian disebut sebagai hipotesis penelitian. Hipotesisi penelitian dapat juga dikatakan sebagai dugaan yang merupakan jawaban sementara terhadap masalah sebelum dibuktikan kebenarannya. Oleh karena berupa dugaan maka hipotesis yang kita buat mungkin saja salah. Ileh karena itu, kita harus melakukan sebuah percobaan untuk menguji kebenaran hipotesis yang sudah kita buat. Contoh hipotesis anatara lain sebagai berikut.
a. Ketika kita menemukan masalh berupa perbedaan pertumbuhan tanaman tomat pada pot yang diberi pupuk kandang dengan tanaman tomat pada pot yang tidak diberi pupuk kandang maka kita dapat merumuskan hipotesisinya seperti berikut ini “ Pemberian pupuk kandang pada tanaman tomat dapat mempercepat pertumbuhan tanaman”
b. Ketika kita menemukan banyak ikan yang mati di sungai dekat dengan kawasan pabrik maka kita dapat merumuskan hipotesis, seperti berikut ini “Matinya ikan di sungai yang dekat kawasan pabrik disebabkan oleh tercemarnya air sungai oleh limbah pabrik”
c. Ketika kita menemukan besi berkarat yang tergeletak begitu saja di tempat terbuka maka kita dapat merumuskan hipotesis, seperti berikkut ini “Besi dapat berkarat karena dipengaruhi oleh air dan udara sekitarnya”
d. Ketika kita melihat air yang mendidih ketika dipanasakan maka kita dapat merumuskan hipotesis “Mendidihnya air dipengaruhi oleh panas yang diberikan secara terus-menerus sehingga suhu air meningkat”.
Dalam penelitian atau kerja ilmiah ada 2 jenis hipotesis yang dapat digunakan yaitu :
a. Hipotesis Alternatif (Ha)
Hipotesis alternatif menyatakan adanya hubungan antara variable X dan variabel Y atau adanya perbedaan antara dua kelompok
b. Hipotesis Nol (H0)
Hipotesis nol menyatakan tidak adanya hubungan antara variable X dan variabel Y atau adanya perbedaan antara dua kelompok
3. Perancangan penelitian
Sebelum dilakukan penelitian terlebih dahulu harus dipersiapkan rancangan penelitiannya. Rancangan penelitian ini berisi tentang rencana atau hal-hal yang harus dilakukan sebelum, selama dan setelah penelitian selesai. Metode penelitian, alat dan bahan yang diperlukan dalam penelitian juga harus disiapkan dalam rancangan penelitian.
Penelitian yang kita lakukan dapat berupa penelitian deskriptif maupun penelitian eksperimental. Penelitian deskripsi merupakan penelitian yang memberikan gambaran secara sistematis, factual dan akurat mengenai fakta dan sifat-sipat objek yang diselidiki. Contoh dari penelitian deskriptif, misalnya penelitian untuk mengetahui populasi hewan komodo yang hidup di Pulau komodo pada tahun 2008.
Adapun penelitian eksperimental merupakan penelitian yang menggunakan kelompok pembanding. Contoh penelitian eksperimental, misalnya penelitian tentang perbedaan pertumbuhan tanaman di tempat yang terkena matahari dengan pertumbuhan tanaman di tempat yang gelap.
Selain rancangan penelitian, terdapat beberapa faktor lain yang juga harus diperhatikan. Faktor pertama adalah variabel penelitian, sedangkan yang kedua adalah populasi dan sampel. Variabel merupakan faktor yang mempengaruhi hasil penelitian. Populasi merupakan kumpulan/himpunan dari semua objek yang akan diamati ketika melakukan penelitian, sedangkan sampel merupakan himpunan bagian dari populasi.
Di dalam penelitian, variabel dapat dibedakan menjadi :
a. Variabel bebas yaitu variabel yang sengaja mengalami perlakuan atau sengaja diubah dan dapat menentukan variabel lainnya (variabel terikat)
b. Variabel terikat yaitu variabel yang mengalami perubahan dengan pola teratur (dipengaruhi oleh variabel bebas)
c. Variabel control yaitu variabel yang digunakan sebagai pembanding dan tidak mengalami perlakuan atau tidak diubah-ubah selama penelitian.
4. Pelaksanaan penelitian
a. Persiapan penelitian biasanya diwujudkan dalam pembuatan rancangan penelitian. Alat, bahan, tempat, waktu dan teknik pengumpulan data juga harus dipersiapkan dengan baik.
b. Pelaksanaan
1. Pengumpulan/pengambilan data
a) Data kualitatif merupakan data yang diperoleh dari hasil pengamatan dengan menggunakan alat indra, seperti indra penglihatan (mata), indra penciuman (hidung), indra pengecap (lidah), indra pendengaran (telinga), dan indra peraba (kulit). Contohnya adalah ketika kita melakukan pengamatan buah mangga maka data kualitatif yang dapat kita peroleh adalah mengenai rasa buah, warna kulit, dan daging buah, serta wangi atau aroma buah.
b) Data kualitatif merupakan data yang diperoleh dari hasil pengukuran sehingga akan diperoleh data berupa angka-angka. Contohnya adalah data mengnai berat buah mangga,ketebalan daging buah, diameter buah mangga.
2. Pengolahan data, setelah data-data yang kita perlukan berhasil dikumpulkan maka tahapan selanjutnya adalah melakukan pengolahan atau analisis data. Data yang kita peroleh dapat ditulis atau kita nyatakan dalam beberapa bentuk, seperti table, grafik dan diagram.
3. Menarik kesimpulan, setelah pengolahan data melalui analisis selesai dilakukan maka kita dapat mengetahui apakah hipotesis yang kita buat sesuai dengan hasil penelitian atau mungkin juga tidak sesuai. Selanjutnya kita dapat mengambil kesimpilan dari penelitian yang telah kita lakukan. Kesimpulan yang kita peroleh dari hasil penelitian dapat mendukung hipotesis yang kita buat, tetapi kesimpulan yang kita ambil harus dapat menjawab permasalahan yang melatarbelakangi penelitian.
5. Pelaporan penelitian
Sistematika penyusunan laporan penelitian
a. Pendahuluan, bagian pendahuluan merupakan bagian awal dari laporan hasil penelitian dan berisi tentang latar belakang dilaksanakannya penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan hipotesis
b. Telaah kepustakaan/kajian teori, bagian kajian teori merupakan bagian yang berisi tentang hasil telaah yang dilakukan oleh peneliti terhadap teori dan hasil-hasil penelitian terdahulu yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.
c. Metode penelitian, berisi segala sesuatu yang dilakukan oleh peneliti mulai dari persiapan, pelaksanaan dan akhir dari sebuah penelitian. Bagian metode penelitian berisi tentang teknik pengambilan data, cara atau teknik pengolahan data, populasi dan sampel, alat, bahan, tempat dan waktu penelitian.
d. Hasil dan pembahasan penelitian, berisi tentang data hasil penelitian yang berhasil dikumpulkan selama penelitian. Data yang diperoleh disampaikan dalam bentuk grafik, tabel , atau diagram.
e. Kesimpulan dan saran, berisi tentang kesimpulan yang dihasilkan merupakan jawaban terhadp hipotesis yang sudah diuji kebenarannya. Saran dari peneliti kepada pihak lain, yaitu pembaca dan bagi peneliti lainnya untuk melakukan penelitian-penelitian selanjutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar